Langsung ke konten utama

Wisata Kota, Tugu Mak Eroh - Abdul Rozak di Tasik, Simpan Semangat Kreatifitas

Tugu menjadi salah satu simbol kota. Peradaban besar dunia yang telah hilang mapun sedang berjaya menjadikan tugu sebagai simbol dan didalamnya mengandung berbagai pesan.  Tugu biasanya berupa pahlawan, manusia-manusia hebat seperti pilosof bahkan tokoh agama atau manusia yang dianggap telah berjasa untuk masyarakat luas. Patung juga bisa berbentuk simbol abstrak atau bahkan binatang yang mewakili pesan-pesan tertentu.
Dalam kepariwisataan, tugu seringkali menjadi sebuah daya tarik. Karena dalam tugu pengunjungg dapat membaca secara visual dan konstektual, apa dan bagaimana kehidupan masyarakat lokal. 
Di Kota Tasikmalaya salahs atu tugu yang indah terdapat di Alun-Alun Tasikmalaya. Patung ini berdiri di tengah taman alun-alun berhadapan dengan Pendopo Lama Tasikmalaya.
Tugu Mak Eroh dan abdul rozak karena tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan Mak Eroh dan Abdul Rozak. Kedunya mendpaat penghargaan di bidang lingkungan hidup pada pemerintahan Orde Baru.
Mak eroh mrupakan seorang  petani dari Kampung Pasirkadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Saat itu Mak Eroh berusia 51 tahun. Wanita yang dijului tangan besi ini mampu membuat irigasi pada gunung cadas selama 45 hari dengan alat belincongg dan cangkul. Awalnya usaha Mak Eroh sempat mendapat cibiran.

Namun perjuangannya berbuah manis. Seteleh berhasil membuat saluran air, warga turut membantu dan kembali menyalurkan air sejauh 4,5 km ke persawahan sekitar. Hingga kini, lahan pertanian dan sawah sekitar daerah tersebut mendapat air dan bisa panen 3 kali dalam setahun.
Kedua, dalam tugu tersebut sosok pria yang bernama Abdul Rozak (51 tahun). Seperti Mak Eroh, Abdul Rozak juga penerima Kalpataru tahun 87 dari Presiden Soeharto kala itu. Ia seorang petani  di perbukitan, Kampung Pesanggrahan, Kelurahan Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya. Jasanya karena berhasil membuat terorowangan pada sebuah bukit untuk mengalirkan air pada sawah warga. Ia menghabsikan dana sendiri disamping dibantu swadaya masayrakat.

Tantangan datang ari isterinya yang minta cerai karena harta warisan dijualnya untuk membiayai membuat terowongan. Karena tekadnya yang kuat dibantu 15 orang warga, terorongan berhasil dibangun dan mengalirkan air. Sawah teriair dan bisa panen setahun 3 kali.
Tugu Mak Erih dan Abdul Rizak berdiri kokoh dan dapat disaksikan siapapun yang berkunjung ke alun-alun Kota Tasikmalaya. Menghadap ke arah selatan dengan tangan menunjuk sambil memanggul bendera bertuliskan Kalpataru.

Selain patung Mak Eroh dan abdul Rozak, pada tugu juga dihiasai berbagai relief. Di sebelah sisi barat, relief menggambarkan suasana shalat berjamaah, di samping kiri kanannya relief aktifitas belajar mengajar. Di bilik tugu sebelah utara relief menggambarkan pria dan wanita yang sedang bekerja keras dengan otot-otonya yang kekar sambil memegang belincong. Relief tugu sebalah utara menggambarkan alam priangan yang sedang disinari matahari terang. Sedangkan relief bilik selatan mengambarkan kelompok warga yang sedang membuat kerajinan payung geulis, membatik dan mengerjakan kerajinan anyaman.

Relief-relief tersebut seperti ingin menceritakan bagaimana kehidupan masayarakat Tasikmalaya yang memiliki segudang kerajinan. Hingga kini tercatat produk kerajinan unggulan Tasikmalaya yakni, Payung Geulis, Kelom geulis, Batik Tasik dan kerajinan anyaman mendong dan bambu. Semua itu sudah menjadi industri dan menjadi penghidupan sebagian masyarakat.

Keindahan tugu dan taman disekitarnya kerapkali menjadi tujuan warga untuk wisata dalam kota atau jogging di pagi hari. Suasana sangat mendukung. Di dalam alun-alun dihiasai pohon-pohon kecil yang rindang menghasilan udara yang sejuk.
Untuk hiburan ank-anak, di Alun-Alun juga terdapat penyedia auto ped yang dapat disewa kapan saja. Sementara untuk kuliner, terdapat penjual kaki lima dalam mobil. Seperti nasi kuning, kue-kue, bubur ayam dan makanan ringan lainnya. (sumber: detiktravel)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Sosok Lengkap dr.Asep Hidayat

1.      Nama Lengkap    :   ASEP HIDAYAT SURDJO 2.      Jenis Kelamin       :       Pria 3.      Tempat / tgl Lahir :       Tasikmalaya, 9 Maret 1962 4.      Alamat                 :       Andalusia Garden, Jl. Cordoba 22 Mangkubumi - Tasikmalaya 5.      Status Perkawinan       :       Kawin, dengan 4 orang anak 6.      Pendidikan •       Lulus Sekolah Dasar Negeri Nusawangi Tasikmalaya, Ijazah tahun 1974 •       Lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri IV Tasikmalaya, Ijazah tahun 1977 •       Lulus Sekolah Menengah Atas Negeri II Tasikmalaya, Ijazah tahun 1981 •       Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Ijazah tahun 1988 •       Lulus Pendidikan Dokter Spesialis Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung,       Ijazah tahun 1999 •       Magister Kesehatan dalam Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Program Pascasarjana Combined Degree, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, tahun 2003 7.      Telah Mengikuti Pendidikan Tamb

Pesona Wisata Batik Kota Tasik yang Harus anda Coba

dr. Asep Hidayat saat berkunjung ke Rumah Produksi Batik Agnesa di Ciroyom, Kec. Cipedes Selama ini jika menyebut daerah penghasil kerajinan batik tradisional nusantara masih seputar daerah Pekalongan, Solo, Jogjakarta dan Cirebon atau Samarinda. Namun tahukah anda, ternyata Tasikmalaya memiliki sejarah panjang dengan kerajinan batik di tanah air. Menurut cerita, batik Tasikmalaya, ada sejak lama sebelum Belanda datang. Berawal dari Batik Sukapura yang melegenda sejak Zaman Kerjaan Tarumanegara (400-600 M), batik Sukapura berkibar dengan kekhasannya. Seiring perjalanan waktu, meskipun Batik Sukapura di Kabupaten Tasikmalaya masih eksis hingga kini, pamornya kalah dengan Batik Tasik Ciroyom di Kota Tasikmalaya. Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah otonom sejak tahun 2001. Klaim tersebut bukanlah omong kosong. Tempat dan lokasi terkait kejayaan batik Tasikmalaya dulu masih dapat ditelusuri hingga kini. Koperasi Mitra Batik misalnya kini diabadikan pada sebuah Jala

Mayasari Tegaskan Kembali Wakafkan dr.Asep Hidayat untuk Kota Tasikmalaya

Presiden Direktur Mayasari Bhakti, H. Ade Ruhyana saat sambutan di acara Jalan Santai Maaysari Peduli, Sabtu (04/06/2016) TASIKMALAYA – Keluarga besar Mayasari Bhakti menyatakan kembali kebulatan tekadnya mewakafkan dr.Asep Hidayat Surjo untuk pengelolaan Kota Tasikmalaya yang lebih baik. Mayasari Grup berharap, Kota Tasikmalaya dapat dikelola dengan beanr oleh pemimpin yang berpihak pada rakyat dan bersikap amanah. Hal itu diungkapkan Presden Direktur Mayasari Bhakti, H Ade Ruhyana, di hadapan ribuan peserta jalan sehat bersama dr.Asep Hidayat di Halaman Mayasari Plaza, Sabtu (4/6/2016). Ade menyebutkan, dari hasil evaluasi setiap perhelatan Pilkada, termasuk di Kota Tasikmalaya, Mayasari Bhakti selalu mendorong para kandidat yang amanah. Namun demikian Mayasari Bhakti tidak memiliki kepentingan apapun. Itu semata-mata untuk kepentingan masyarakat Kota Tasikmalaya agar lebih sejahtera.  Dengan demikian saat ini pihaknya telah memikirkan tentang kepemimpinan untuk Pilkada 2017 mend